Metode Tahfidz Talaqqi bi Talqin di Darul Hikam

Seringkali ada pertanyaan yang datang ke kami, apa metode tahfidz yang digunakan di Pondok Pesantren Darul Hikam Mojokerto. Maka jawabannya adalah Talaqqi bi Talqin.

Abah Yai Masruhan Choteb sudah mempraktekkan metode ini di Singapura, dan Malaysia, hingga membesarkan nama beliau di negeri seberang.

Adapun metode tersebut seperti menuntun. Di mana santri dituntun langsung oleh guru dalam menghafal Al Quran. Seperti mentalqin orang yang dalam proses sakaratul maut.

Hal ini seperti layaknya malaikat Jibril yang mentalqin Nabi Muhammad ketika mendapatkan wahyu yang pertama, Al Alaq. Meskipun tidak bisa membaca, buta huruf, tapi Nabi Muhammad mampu melakukannya.

Syarat utama dari metode ini antara guru dan murid harus saling berhadap-hadapan. Face to face. Sehingga efektif untuk menghindari kesalahan dalam pengucapan huruf-huruf Al Quran.

Metode ini di Pesantren Darul Hikam Mojokerto dilakukan secara berjenjang. Tidak hanya sekali. Terutama untuk mendapatkan kualitas mutqin (hafalan kuat).

Jenjang pertama menghafal di hadapan ustadz atau ustadzah. Di sini santri akan benar-benar dibetulkan satu persatu hafalannya. Namun belum cukup.

Jenjang berikutnya ke Abah Yai Masuhan. Pada tahap ini santri akan menghadap satu persatu. Di sinilah nanti dilihat apakah hhafalannya  sudah cukup atau masih harus mengulang lagi.

Dengagan pola demikian hafalan santri akan bagus dan kuat. Sehingga tidak sekadar pernah menghafal, tapi memang benar-benar hafal.

Informasi lengkap tentang pesantren tahfidz Quran Darul Hikam bisa menghubungi nomor kami di sini.

 

Leave a Comment