Dalam rangka menggali dan merefleksikan kembali jejak perjuangan KH. Masruhan Choteb, Pondok Pesantren Darul Hikam menggelar kegiatan Rihlah Ilmiah Napak Tilas ke tiga negara Asia Tenggara: Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10–14 Februari 2025, dengan titik keberangkatan dari Bandara Juanda Terminal 2 Surabaya menuju Bandara Changi Singapura.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ust. Surur Zainuddin, Lc sebagai Koordinator Rihlah. Turut mendampingi beberapa tokoh penting dari lingkungan Darul Hikam, antara lain Ning Amalia Roziyah (Ndalem), Ustadzah Fitrotul Hasanah (Yayasan), Ustadzah Rozia Mahartiastutik, S.Pd (Staf Khodimul Ma’had), dan Ustadzah Noer Chusnul Chotimah, S.Pd (Lembaga Sekolah).
Destinasi Bermakna: Singapura
Setibanya di Singapura, rombongan disambut hangat oleh Ust. Muhammad Zuhaili, pemilik MZ Quran Centre sekaligus Ketua Persatuan Islam Asia Pasifik. Beliau merupakan santri KH. Masruhan sejak masa kecil.
Rombongan juga mengunjungi berbagai tempat penting seperti:
-
Simply Islam dan As Siddiq Centre for Islamic Studies
-
Masjid Abdul Saleem Siddique yang juga didampingi pengurus masjid
-
Kediaman Encik Zainul Abidin bin Mohamed Rasheed, Duta Besar Singapura untuk Kuwait yang telah bersahabat erat dengan KH. Masruhan sejak tahun 2002 dan aktif mendukung perjuangan dakwah Darul Hikam.
Jejak Intelektual di Malaysia
Perjalanan dilanjutkan ke Malaysia dengan mengunjungi:
-
Masjid Putra, ikon spiritual Malaysia yang megah di jantung Putrajaya
-
University Malaya, tempat KH. Masruhan menempuh studi S3 sambil terus aktif menulis dan berdakwah sejak tahun 2000
-
AL-HIDAYAH House of Publishers, penerbit buku-buku karya KH. Masruhan Choteb yang dikenal dengan nama pena Abu Mazaya Al Hafidz
Selama di Malaysia, rombongan juga mengenang hubungan erat KH. Masruhan dengan keluarga Cikgu Salma, yang anaknya, Dr. Ayman al Akiti, kini menjadi dosen di Universiti Islam Antarabangsa (UIA) Malaysia setelah sempat dididik langsung oleh beliau.
Inspirasi Perjuangan Lintas Batas
Rihlah ilmiah ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan refleksi sejarah perjuangan KH. Masruhan Choteb, tetapi juga membuka cakrawala para peserta tentang pentingnya dakwah dan pendidikan lintas negara. Jejak perjuangan beliau yang melintasi batas geografis menjadi inspirasi abadi bagi generasi muda pesantren untuk terus berkontribusi di tingkat global.