Aisyah Azka Abida baru satu tahun masuk pesantren Darul Hikam Mojokerto, namun prestasinya luar biasa. Di antaranya adalah berhasil menjadi juara kelas.
Salah satu faktor utama keberhasilannya adalah niat. Ia memang sedari awal memiliki niat sendiri masuk pondok pesantren, “Saya ingin jauh dari Jember agar fokus.”
Ketika pilihannya jatuh ke Darul Hikam, ia merasakan suasana yang nyaman. Terutama karena teman-temannya ramah, dan mudah mengayomi santri baru, “Di sini teman sudah seperti keluarga, jadi saya nyaman belajar”.
Sehingga meskipun di asrama, tapi ia bisa menghafal sampai empat juz hanya dalam jangka waktu satu tahun. Bahkan ia memiliki target yang lebih jauh lagi, “Saya ingin bisa 10 juz dalam jangka waktu dua tahun ke depan.”
Target tersebut realistis. Setiap anak di Darul Hikam akan dioptimalkan kemampuannya, ada guru yang memantau potensi siswa.
Sehingga meskipun Aisyah merupakan siswa yang sering diikutkan lomba, seperti bahasa inggris di tingkat Kabupaten Mojokerto, tapi ia masih bisa membagi waktu antara belajar dengan menghafal.
“Di sini bimbingan guru dan motivasi untuk mengikuti lomba cukup tinggi,” tutur siswa yang sudah senang bahasa inggris sejak SD.
Bahkan dari awal Aisyah sudah menentukan cita-cita. Ia ingin bisa melanjutkan ke Turki. Negara impiannya, “Turki itu indah…” tuturnya sembari senyum.
Di Darul Hikam Aisyah akan mendapatkan bimbingan khusus untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri di akhir masa studi. Bahkan nantinya akan diantar oleh tim Darul Hikam hingga mendapatkan tempat kuliah dan tempat tinggal di negara pertemuan antara Asia dan Eropa tersebut.