Meskipun dikenal sebagai pondok pesantren tahfidz Quran, namun tidak menghalangi kreatifivitas santri dalam seni. Utamanya adalah dalam sinematografi.
Santri diberikan ruang khusus untuk berkembang. Di awali dengan hadirnya ekstrakurikuler, dilanjutkan dengan bimbingan intensif dari guru pembimbing. Biasanya yang tergabung adalah mereka yang memiliki minat dan bakat.
Rata-rata dalam setahun, santri eskul sinematografi berhasil menghasilkan dua film pendek. Bahkan skenario ditulis oleh santri sendiri.
Beberapa film pendek yang sudah berhasil dilahirkan adalah sebagai berikut,
- Wayah E di tahun 2020
- Rumahku di tahun 2021
- Hubbul Wathon di tahun 2021
- Noor di tahun 2022
- Pemuda Majapahit di tahun 2022
Proses kreatifnya bermula dari ide-ide sederhana santri. Seperti film Hubbul Wathon di mana mencerminkan kecintaan terhadap bangsa dan negara. Film pendek ini diawali dengan niat menumbuhkan nasionalisme yang lebih besar di kalangan pemuda.
Bahkan yang terbaru film dari santri Darul Hikam Mojokerto berhasil meraih juara tingkat nasional di TV Komunitas Ursulin Surakarta. Selengkapnya di sini.
Harapan besar dari pondok, akan lahir pewarna dunia film Indonesia dari santri yang hafal Quran dan mampu melahirkan film penuh pesan spiritual.