Nur Faridatul Ummah adalah santri Darul Hikam alumni tahun 2020. Kini kuliah di Kirklareli Universite Turki dan mengambil jurusan agama, atau dikenal dengan Ilahiyat dan tidak banyak menemukan kesulitan.
Alumni kelahiran 2001 dari Mojokerto tersebut mengaku ingin keluar dari zona nyaman. Tidak ingin hanya sebatas kuliah biasa saja, ia ingin membuktikan bahwa santri Darul Hikam Mojokerto mampu menembus batas teritorial negara.
“Alhamdulillah banyak ilmu dan bekal dari Pesantren Darul Hikam, sehingga saya berpikir harus berani keluar dari zona nyaman,” tutur putri dari pasangan Miftahul Hinan dan Musabbikhah tersebut.
Selama satu semester di Turki ia menemukan sesuatu yang berbeda, terutama pada aspek perkuliahan. Suasana juga berbeda karena memang Turki pertemuan antara budaya Eropa dan Asia. Sehingga adaptasi dengan kultur dan budaya baru.
Santri yang dikenal semangat tersebut berpesan untuk adik kelasnya, “Setiap orang punya masa depan yang harus diperjuangkan. Jangan asal sukses saja, tapi tahu jalannya.”
Lebih spesifik terkait kuliah selepas mondok ia memiliki resep untuk benar-benar selektif memilih jurusan, jangan hanya ikut-ikutan. Ini yang biasa terjadi pada anak pesantren, “Kalau ikut-ikutan terkadang ternyata tidak nyaman, karena setiap orang punya minat berbeda.”
Seiring berjalannya waktu wanita yang sering dipanggil Farida tersebut selalu ingat pondok meski di negeri orang, “Kenangan di pesantren memang banyak. Harapan besar Darul Hikam bisa terus melahirkan generasi masa depan. Semoga banyak santri Darul Hikam ke Eropa.”