Aisyah Syalsabila Putri Wirawasistha merupakan santri angkatan 2019 Pesantren Darul Hikam Mojokerto. Ia masuk di tahun 2016, hanya tiga tahun. Tapi justru waktu yang singkat itu menjadi jalan masuk kepolisian.
Di antara teman-temannya, ia memiliki tubuh lebih tinggi. Ia juga sudah dikenal tegas meski seorang perempuan. Ditambah pendidikan dari Abah Yai Masruhan terkait selalu istiqomah dalam melakukan hal baik.
“Saya jadi mengerti arti keluarga, mengerti saling menghormati dan menghargai, serta diajarkan bersyukur, taat kepada Allah di Darul Hikam,” tutur putri dari Bapak Sutejo.
Santri yang lahir di Jakarta ini mengingat bahwa dulu di Darul Hikam ia menemukan sebuah keluarga, nyaman, “Saya merasakan Darul Hikam sebagai pondok terbaik di hati.”
Ia berpesan bagi yang ingin masuk kepolisian, “Santri sangat mungkin bisa masuk polisi, yang penting minta restu, orang tua, abah, guru, dan terus berdoa. Juga tetap semangat olah raga. Jika gagal coba lagi, bisa jadi itu sebuah proses.”
Kini putri yang lahir pada 11 Mei 2001 tersebut berdinas di Korlantas Mabes Polri Jakarta. Ia rindu dengan teman-temannya semasa di pondok, “Saya sangat rindu dengan pesantren Darul Hikam. Juga suasana cerita bareng-bareng teman di sana.”