Menjadi Polisi di Singapura Karena Taat Guru

Sudah bukan rahasia lagi jika santri Pondok Pesantren Darul Hikam Mojokerto berasal dari banyak daerah, bahkan banyak negara. Salah satu yang paling sering berasal dari negeri Singapura.

Di antaranya Muhammad Zuhri Dzulbahri. Santri yang masuk tahun 2013 ini berasal dari Bukit Batok Singapura. Bahkan kerasan dan nyaman hingga menempuh pendidikan selama enam tahun.

Menariknya, kini ia menjadi Polisi di Singapura. Ketika kami hubungi, dan tanya apa alasannya, ia menjawab dengan lugas, “Saya memang punya keingininan menjadi polisi dan Alhamdulillah tercapai.”

Ia masih teringat pesan Abah Masruhan Choteeb, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang mengabdi dan bermanfaat untuk masyarakat. Bagi Zuhri, inilah jalan yang tepat.

Anak pertama dari empat bersaudara ini berdinas di Woodlands Division Headquarters dengan jabatan SC2, ini cukup prestisius di negeri tetangga. Zuhri sebagai alumni pesantren mampu mengembannya dengan baik.

Santri kelahiran Singapura, 3 Agustus, 2000 ini mengaku senang selama di Darul Hikam, “Saya belajar bagaimana bergaul, dan belajar. Apalagi santrinya berasal dari beragam daerah. Hidup bersama mereka 24 jam adalah hal yang menyenangkan. Waktu itu pengalaman baru yang berkesan.”

Anak dari Othman bin Husain dan Suparti ini berpesan, “Jika ingin sukses, taatlah pada guru dan orang tua.” Ini yang ia ingat betul dari pesan ustadz selama mondok.

Bagi yang ingin menjadi polisi ia mengingatkan untuk terus berlatih, berdoa, dan rendah hati, sopan, Insya Allah dimuahkan dalam segala hal. Kami di pesantren selalu mendoakan semua alumni di penjuru dunia.

Leave a Comment